Festival Layang-Layang

Tourism authority through the tourism industry fields at 14th untul 15th july 2018, will held a Kites Festival Bupati Badung Cup II at Munggu Beach. Kites and the tradition of flying kites (melayangan) is closely related to the story of Rare Angon. It is believed that Rare Angon, the God of kites, is the manisfestation of th Hindu God, Shiva. During the season of flying kites, after the harvest, Rare Angon comes to earth and plays his flute in order to call the wind.”Rare Angon ” means the “shepherd boy”. After the harvest, the shepherd boys have much free time which can be used for having fun. While keeping and looking after their cattle, one of the things they do to pass the time is flying kites

Dinas Pariwisata melalui Bidang Industri Pariwisata tahun 2018 tgl 14-15 Juli, akan menggelar Festival Layang-Layang Bupati Badung Cup II di Pantai Munggu, kegiatan ini terlaksana atas kerjasama yang baik dari OPD terkait dan semua pihak terutama dari pihak asosiasi PELANGI Badung, PELANGI Bali, Kepala Desa Munggu, Desa Adat Setempat, Pok Darwis, Pihak Kepolisian, dll. Adapun peserta yang akan dilibatkan sejumlah 1000 bh layangan. Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan ini merupakan event atraksi wisata yang digelar dalam rangka pengembangan daerah tujuan wisata dan Pelestarian budaya serta dalam upaya memeriahkan HUT Kemerdekaan R.I.

Layang-layang dan juga tradisi Melayangan sangat erat kaitannya dengan cerita rare angon, Dipercaya bahwa Dewa Siwa dalam manivestasinya sebagai Rare angon merupakan Dewa layang-layang. Pada musin layangan atau setelah panen di sawah Rare angon turun ke bumi diiringi dengan tiupan seruling bertanda untuk memanggil angin. Rare angon berarti anak gembala, setelah musin panen para petani terutama anak gembala mempunyai waktu senggang yang mereka gunakan untuk senang-senang. Sambil menjaga ternaknya salah satu permainan yang sering mereka lakukan adalah bermain layang-layang