Ground Zero dapat dicapai hanya sekitar 7 km atau 26 menit dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Monumen ini terletak di daerah ledakan bom dan bagian paling menonjol dari monumen ini adalah "Kayonan", dengan bentuk seperti daun putih kayu besar sebagai simbol alam semesta dan isinya yang ada sepotong prasasti di bagian bawah yang memuat daftar semua korban meninggal dan kebangsaan mereka dalam tragedi itu. Monumen ini mengingatkan kita pada peristiwa yang sangat mengerikan, yaitu pemboman Kuta Bali pada Sabtu malam 12 Oktober 2002 di Jalan Legian Kuta, yang menewaskan 202 orang meninggal berasal dari 22 negara dan 324 orang menderita luka serius dan luka. Monumen itu diberi nama "Monumen Panca Benua". Didirikannya monumen ini diharapkan dapat memberikan getaran positif sehingga setiap orang dapat hidup bersama, harmonis, damai dan aman.

Ground Zero could be reached only about 7 km or 26 minute from I Gusti Ngurah Rai International Airport. The Monument is located in the area of the bomb blast and the most prominent part of this monument is “Kayonan”, with a shape like a large wooden white leaf as a symbol of the universe and its content which there is a piece of inscriptions at the bottom that includes a list of all the victims died and their nationality in the tragedy.

This monument reminds us of a very horrible event, that is Kuta Bali bombing on Saturday night October 12, 2002 at Legian Kuta Street, which killed 202 people died came from 22 countries and 324 people suffered serious injuries and wounds. The monument was named “Panca Benua Monument”. The established of this monument is expected to provide positive vibrations so that every people can live together, harmoniously, peacefully and safely.