Overview

Pura Taman Ayun terletak di desa Mengwi, Badung. Tempat 60 menit berkendara atau 31 km dari Pelabuhan Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Taman Ayun yang berarti taman indah yang didirikan sejak zaman kerajaan, tepatnya dibangun pada tahun 1634 oleh raja pertama Kerajaan Mengwi, I Gusti Ngurah Agung Sakti atau Tjokorda Blambangan.

Server Pura Taman Ayun merupakan sumber irigasi, Pura ibu dan pemersatu masyarakat. Fungsi irigasi ditunjukkan dengan adanya genangan yang mengelilingi candi yang digunakan oleh petani untuk penyebab banjir, dimana genangan air tersebut dihubungkan dengan persawahan di sekitar candi. Pura induk dan fungsi pemersatu, ditunjukkan dengan keberadaan pura sebagai tempat peribadahan bagi masyarakat yang memiliki garis keturunan yang sama untuk mempersatukan mereka sebagai satu keluarga besar.

Mengingat sejarah berdirinya dan fungsinya, bisa dikatakan jika Pura Taman Ayun merupakan perpaduan antara keindahan alam dan mata air. Keahlian Raja Tjokorda Way Blambangan yang berhasil mengintegrasikan menjadi tempat yang indah sekaligus membangun sistem irigasi untuk kemakmuran rakyatnya. Harmoni yang sempurna antara manusia dan alam harus dipertahankan oleh semua generasi.

Pura Taman Ayun di susun dengan konsep taman tradisional Bali yang dikelilingi sungai buatan dengan berbagai jenis tumbuhan langka khas Bali. Keindahan bentang alam ditambah dengan bangunan suci Meru tumpang SOLAS (bangunan beratap ijuk sebagai material sedangkan meru paling bergengsi berisi 11 tingkatan). Meru melambangkan stana yang diyakini sebagai tempat suci para Dewa.

Dengan panorama kerajaan taman air yang indah dan udara segar yang begitu memikat, tempat ini indah dan cocok untuk pertunjukan atraksi spiritual, seni, dan budaya dimana turis serasa berada di masa kejayaan kerajaan Mengwi. TamanAyun adalah simbol sejati dari pesona bangsawan!


Taman Ayun Temple located in the village of Mengwi, Badung. A place 60 minutes drive or 31 km from I Gusti Ngurah Rai International Air Port. Taman Ayun, which means beautiful garden established since the days of empire, precisely constructed in 1634 by the first king of the Kingdom of Mengwi, I Gusti Ngurah Agung Sakti or Tjokorda Blambangan.

Taman Ayun Temple server is a source of irrigation, Pura mother and unifying the community. Irrigation function indicated by the pools that surround the temple used by farmers for causes of flooding, in which water pools were connected to the rice fields around the temple. Mother temple and unifying function, indicated by the presence of the temple as a place of worship for the people who have the same ancestral lineage to unite them as a big family.

Given the history of the establishment and its functions, we can say if Taman Ayun Temple is a combination of natural beauty and springs. The expertise of King Tjokorda Way Blambangan who successfully integrate into a beautiful place as well as build an irrigation system for the prosperity of his people. A perfect harmony between man and nature should be preserved by all of the generations.

Taman Ayun Temple is in order with the concept of the traditional Balinese garden surrounded by an artificial river with a variety of typical Balinese rare plant species. The beauty of the landscape coupled with the sacred building Meru overlap SOLAS (the building with the fibers roof as material while the most prestigious meru contains 11 tiers). Meru typifies sthana believed to be a sacred place of the Gods.

With a panoramic view of the beautiful water park empire and fresh air is so captivated, this place is lovely and suitable for spiritual attraction shows, art, and culture where tourist seemed to be in the heyday of the royal Mengwi. TamanAyun is a true symbol of nobility charm!

Fasilitas wisatanya sangat memadai, termasuk fasilitas dasar seperti toilet umum yang bersih, jajaran tempat sampah yang tertata rapi, serta lahan parkir yang luas. Untuk konsumsi, di sekitar kompleks pura juga ada rest area dengan sejumlah kantin.


Facilities
  • Toilet
    Men and Woman
  • Internet Access
    Free Wi-Fi Hotspot
  • Parking Lot
    Car and Motorcycle
  • Store
    Gift Store

Terdapat Museum Ogoh-ogoh

Jika Anda penasaran dengan bentuk ogoh-ogoh Bali ? Rasanya tidak cukup apabila Anda hanya melihatnya dari foto-foto yang banyak terpampang di laman-laman Internet. Sejatinya Anda harus berada di Bali untuk melihatnya secara langsung, namun bagaimana jika Anda sedang disana tetapi di saat bersamaan di Bali tidak sedang merayakan upacara nyepi. Ogoh-ogoh seperti yang diketahui merupakan patung raksasa yang diarak pada upacara Pengrupukan. Upacara Pengrupukan ini dilangsungkan 1 hari sebelum Perayaan Nyepi. Nah, Anda tak perlu berkecil hati karena solusinya cukup mudah, karena ada dua museum ogoh-ogoh di Bali yang dapat Anda kunjungi.


Terdapat beberapa penginapan (home stay) yang lokasinya tidak terlalu jauh dari lokasi


Infrastructure
  • Shopping
    Hypermat/Traditional Market
  • Guest House
    Rate 1-3 Star

Reviews










Map Locations